Merasa Nyaman bersama Tuhan




Seseorang biasanya merasa nyaman karena memiliki sandaran yang kuat dalam hidupnya. Seperti seorang anak yang  merasa nyaman jika bersamanya ada orang tua yang mendampingi dan membantu mewujudkan keinginannya atau seorang istri yang merasa nyaman jikasuami tersayang selalu hadir mendampingi dan menghargai perasaannya.

Pertanyaannya,  apakah rasa nyaman itu tetap ada jika sesuatu yang menjadi sandaran tersebut tidak lagi ada bersama kita?

Saudaraku .. anak, istri demikian juga tahta dan kuasa adalah jenis sandaran yang  akan hilang,  pergi dan mati pada waktunya..Maka  hanya Allah SWT Tuhan yang Maha Abadi. Sekarang, saat kita menyembahNya, menyebut dan mengagungkan namaNya, adakah rasa nyaman itu hadir dalam jiwa, hati  dan pikiran kita?

Hanya iman yang bisa menjawab. Jika ketenangan masih tertelan gundah, kedamaian masih tersimpan di angan angan, tetaplah bertahan, karena kita masih bertuhan,

Teruslah beristighfar seraya jujur mengakui kelemahan diri dihadapan Allah SWT. Tak lama setelah itu, tengoklah Allah pasti berikan jalan keluarnya. Silakan mencoba.

1 komentar:

  1. Maaf tulisan dengan judul ini sy tulis awal Ramadhan tahun lalu. sekrang saya posting lagi. Rasanya spti mengingatkan sendiri

    BalasHapus

ASKETISME saat Stay at Home

Sudah hampir satu bulan pemerintah Indonesia menghimbau sosial distancing dan swakarantina di rumah. Bosan karena terperangkap di rumah ...